Pages

Sunday, November 20, 2016

The Real Happiness ?

Everyone in the world would be want to have the word, the word that makes us like the perfect and had everything. But what portion of your happy? Is Happiness measured from a portion? Who let the happiness portion? and when will you get the portion your happiness?

In my opinion, the portion Happiness is there as you walk with the time, because if you are not given a portion, when are you going to learn to be someone who faithfully waited and learned to be a good stand with all the problems?

Because I am a woman with a sense of feeling high, I was in the wrong position interpret the word "Happy!" What do you think about the HAPPY? escape from the problem, or having everything that you dreamed of?

From the article before this one, I feel very HAPPY and I thought it would stay forever, but after a few days, I feel this just as a distraction like snack in my  life. Since the events of yesterday happy is not being always present in my live, just like a rainbow that appeared only a few time and not forever.

Friday, October 31, 2014

Jangan Jadikan Non Muslim Sebagai Pemimpin

Pasca terjadinya peristiwa pengusiran Yahudi Bani Qunaiqa dari Madinah dan untuk menjelaskan perbedaan antara si munafik Abdullah bin Ubay dengan sahabat Ubadah bin Shamit, Allah Swt berfirman: 

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: "Kami takut akan mendapat bencana". Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka.” (QS. Al Maidah : 51-52)

Jika diperhatikan hukum syariat yang dikeluarkan menyusul peristiwa ini, yaitu ayat-ayat Alquran yang diturunkan sebagai komentar terhadap kasus tersebut, dapatlah diketahui bahwa seorang Muslim tidak boleh menjadikan non-Muslim sebagai wali (pemimpin/pelindung/penolong) atau atau sebagai “teman setia” atau “sejawat” untuk melakukan kerjasama dan menjalin tanggung jawab kewalian.

Masalah ini termasuk hukum-hukum Islam yang tidak pernah diperselisihkan oleh kaum Muslimin sepanjang masa karena ayat-ayat Alquran menyangkut masalah ini banyak sekali jumlahnya. Hadits-hadits Nabawi pun yang menegaskan masalah ini bahkan mencapai derajat mutawatir ma’nawi. Disini, tidak perlu kami sebutkan dalil-dalil tersebut mengingat sudah banyak diketahui oleh masyarakat luas.

Tidak ada pengecualian dalam hukum wala’ ini melainkan disebabkan oleh satu kondisi, yaitu apabila kaum Muslimin dalam keadaan terlalu lemah menghadapi berbagai intimidasi dipaksa sedemikian rupa untuk memberikan wala’nya. Allah Swt telah memberikan keterangan ini dalam firman-Nya:

“Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. dan hanya kepada Allah kembali (mu)”. (QS. Ali Imran : 28)

Allahuyarham Dr Muhammad Said Ramadhan Al Buthy dalam kitab Fiqhus Shirah-nya menjelaskan, larangan menjadikan non-Muslim sebagai wali ini tidak berarti  sebagai perintah untuk berbuat dengki pada mereka. Seorang Muslim dilarang berlaku dengki kepada siapapun. Harus disadari pula bahwa seseorang marah terhadap orang lain karena Allah Swtitu tidak sama dengan berbuat dengki kepadanya. Hal ini karena tindakan yang pertama bersumber dari kemungkaran non-Muslim yang tidak diridhai Allah yang membuat seorang Muslim marah karenanya. Sementara itu, tindakan yang kedua bersumber dari pribadinya, tanpa memandang tindakan dan perbuatannya.

Marah karena Allah Swt sebenarnya timbul karena rasa kasihan kepada orang yang berbuat maksiat atau orang kafir yang sepatutnya mendapatkan murka tersebut. Hal ini karena seorang Mukmin diperintahkan supaya mencintai semua orang sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. Tidak ada sesuatu yang lebih dicintai oleh seorang mukmin selain membebaskan dirinya dari siksa hari kiamat dan meraih kebahagiaan abadi. Karena itu, jika ia marah kepada orang-orang yang berbuat maksiat atau orang-orang kafir, itu hanya karena ghirah-nya kepada mereka dan keprihatinannya melihat mereka terancam oleh kesengsaraan abadi dan siksa Allah Swt di akhirat. Ini tentu bukan tindakan dengki yang dilarang. Tindakan ini tak ubahnya seperti seorang ayah yang marah kepada anaknya demi kemaslahatan dan kebahagiaan sang anak tersebut.

Tindakan ini juga tidak bertentangan dengan perintah bertindak “keras” terhadap kaum kafir, karena sering kali tindakan “keras” itu merupakan satu-satunya sarana untuk perbaikan. Seorang penyair pernah berkata,

“Bertindaklah keras supaya mereka sadar. Siapa yang mengasihi seseorang, hendaklah sekali-kali bertindak keras kepadanya.”

Hendaknya diketahui pula bahwa larangan memberikan wala’ kepada kaum kafir tidak berarti memberikan peluang untuk bertindak tidak adil kepada mereka atau tidak menghormati perjanjian-perjanjian yang sedang berlangsung antara kaum Muslimin dengan kaum kafir. Keadilan harus selalu ditegakkan. Kebencian dan kemarahan karena Allah sama sekali tidak boleh menghalangi pelaksanaan prinsip-prinsip keadilan.

“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa...” (QS. Al Ma’idah : 8)

Hal ini bertujuan supaya Anda menyadari bahwa kaum Muslimin tidak seperti umat lain, adalah satu umat sebagaimana ditegaskan dalam naskah perjanjian yang telah kami jelaskan terdahulu. Dengan demikian, wala’ dan persaudaraan mereka harus dibatasi pada lingkungan mereka saja. Adapun pergaulan (mu’amalah) mereka kepada semua orang harus didasarkan kepada prinsip keadilan dan keinginan akan kebaikan bagi semua orang.

[shodiq ramadhan] Suara-Islam.com

Tuesday, April 22, 2014

Sulitnya Berjilbab di Negara Berpenduduk Muslim Terbesar

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatu...

Selamat pagi rekan semua...Alhamdulillah hari ini saya diizinkan untuk sedikit menulis tentang " Sulitnya Berjilbab di Negara Berpenduduk Muslim Terbesar di Dunia" iya yaitu di neagara kita Indonesia.

Beberapa saat setelah melihat situs berita di internet yang akhir-akhir ini penuh berisi tentang hasil Pemilu Legislatif dan rencana Pemilihan Presiden saya sempat melihat kesatu titik berita yang sungguh miris melihatnya yaitu tentang belum tuntasnya penanganan mengenai pelarangan berjilbab di sekolah bagi Pelajar Muslimah di Bali dan juga mengenai Belum dibolehkannya Polwan muslimah menggunakan Jilbab dalam tugas kesehariannya.



Yang saya heran bagaimana bisa negara berpenduduk muslim terbesar di dunia ini yang selalu menjunjung toleransi beragama tidak bisa melindungi masyarakanya dalam menjalankan kewajiban beragama bagi kaum muslimin?. " Kebebasan dan Kenyaman berjilbab di Indonesia sudah semakin genting" ini petikan yang saya baca di situs berita terkenal tersebut.

Sungguh ironi jika kita berharap Presiden SBY bisa menyelesaikan masalah tersebut diatas, padahal seperti yang kita ketahui dimana Presiden SBY telah menerima penghargaan negarawan paling berjasa dalam toleransi beragama. Sebenarnya kita berharap dimasa akhir pemerintahanya kita bisa mendapatkan surprise dari Pak SBY dengan membantu dalam menyelesaikan masalah ini.



Jika saya boleh bertanya...ada apa dengan pemerintah kita dari Presiden, Kemendikbud, Polri dan TNI yang sepertinya mempersulit kebebasan menggunakan Jilbab di sekolah maupun di instansi pemerintahan?
Bukankah mempersulit kebebasan berjilbab bagi muslimah termasuk melanggar HAM ? dimana pelanggaran HAM selalu menjadi perhatian pemerintah bahkan dunia internasional jika dilakukan oleh umat muslim...

Demikian tulisan saya yang tidak jelas ini...yang hanya berisi uneg-uneg dari dalam hati yang paling dalam dan syukur-syukur ada yang mengerti tulisan ini.

Terimakasih karena telah sudi mampir di CatatanHarryanku ini
.
 Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,








Monday, April 21, 2014

Penghasilan Tambahan dari Probux

Assalamualaikum...

Alhamdulillah hari ini saya akan berbagi sedikit tentang penghasilan tambahan yang saya dapatkan dari program PTC yang saya ikuti...

Apakah anda pernah dengar tentang PTC dan Probux?
Bagi anda yang biasa online mungkin sering mendengar atau mungkin malah sudah menjadi anggotanya tetapi ada juga yang mungkin asing mendengar namanya.

Berikut penjelasan sedikit tentang Probux:

Apa Probux ? Probux adalah PTC ( Paid To Click ) program di mana anggota mendapatkan sejumlah uang uang untuk melihat iklan . Ini adalah 100 %  terbukti membayar dan Probux mungkin adalah salah satu situs PTC yang paling menjanjikan . Pengiklan pada Probux menyadari sepenuhnya bahwa anggota dibayar untuk melihat iklan , sehingga merupakan sistem yang adil bagi semua membernya.

Bagaimana cara mendapatkan uang dengan Probux ? 

Ada tiga sumber penghasilan dari Probux :

1. Pendapatan dari melihat iklan
2. Pendapatan dari komisi Rent Refferal
3.Pendapatan dari komisi Direct Refferal

Allhamdulillah... setelah bergabung selama 2 bulan saya sudah coba payouts atau tarik uang dari probux sebesar $ 6,5 dan berhasil, memang nilainya tidak besar bila dibandingkan dengan gajian dari pekerjaan tetap tapi saya sudah sering mengunjungi forum di probux dimana beberapa orang indonesia sudah bisa menghasilkan $ 500 dalam sebulan. dan tentunya ini membuat saya semakin bersemangat ingin fokus di Probux . 

Buruan daftar Probux Disini atau Klik Banner dibawah ini:
 

Friday, March 21, 2014

Recomended and Trusted PTC with Unlimited Advertise in AyuWage

Why do I give the title for this post is AyuWage as Recommended and Trusted PTC with Unlimited © ?

Because it has proven to pay and every day we can get the money to $ 1.0

There is no limit ads every day , because if the ad is up we will click refresf page automatically after 5 minutes and the ads it appears we click back to return .

This is very interesting , do not waste time ...

Here's how to register in AyuWage

1 . Register HERE or Klick The Banner Ayuwage Below :


AyuWage Services - Get Paid to Visits Sites and Complete Surveys  


2 . Click the JOIN Ayu Wage ( enter information correctly ) 

3 . Komfirmasikan via email that you have listed above .

 4 . Your account has been activated . Registration is complete it is time .... 

CLICK START EARNING at the bottom left of your browser

There are 5 types of advertising here . 

1 . View Sites ( 2-4 Credits / Site ) 
2 . Regular Sites ( 10-60 Credits / Site ) 
3 . Search Sites ( 50-100 Credits / Site ) 
4 . Special Sites ( 100-400 Credits / Site )
 5 . Task Sites ( Credit Variations ) 
6. Survey Sites (500-4000 Credits / Site 
7. Reward Sites ( Credit Variations ) 
8 . Live Sites ( 50-250 Credit / Sites) 

Immediately click on ads that are among the five categories . Usually I just pick numbers 1,2,3 , and 4 because it is not too complicated his task . 

Now...you can Join Free and Start Earning and Get an Extra Money Just Watch Advertise and they will Pay You ...Just Klik  " Join Button Below " :

http://www.ayuwage.com/?reg=169042